Sabtu, 12 April 2008

Silsilah bayi ny Rusyati.

catatan ini dibuat Sabtu, 12 April 2008.
Jum'at, 11 April 2008 Pukul 18.28 di klinik bersalin ibu yani di
tangerang. Telah lahir seorang bayi perempuan dengan berat 2,9 kg.
Ibunya bernama Rusyati ( 17 Februari 1982) Ibu rusyati mengaku memiliki orang tua
bernama Bpk. Sakuri dan Ibu Ny.Suratmi. Suaminya bernama Bpk .Muji Pramono bin Suma.
Ibu Rusyati mengaku bekerja di Apartemen Amartapura bersama dengan sorang wanita yang berasal dari kampungnya. Mereka bekerja untuk sepasang suami isteri warga negara korea.
Ibu Rusyati mengaku berasal dari Desa : sambirata Rt 6/Rw 1 Gerumbul Karang jengkol
Kecamatan cilongok Kab. banyumas-Purwokerto jawatengah 53162.
Ibu Rusyati mengaku telah memiliki anak berusia 8 tahun bernama Zahrotul Fitriana dan ibu rusyati mengaku memiliki adik bernama Darsono.

Ibu Rusyati mengaku tidak sanggup untuk membiayai kelahiran anaknya. Pada saat berkenalan dengan ibu nining, ibu R sedang menumpang di rumah staf bidan namun ia terancam d usir pemilik kontrakan, ibu nining mengubungi pemilik klinik agar ibu R dirawat dengan jaminan ibu nining sampai bayinya lahir. Setelah kelahiran bayinya tersebut Ibu R menitipkan anaknya pada bpk.Eko haryono ( kakak ibu nining) dan Hilda istri bpk eko. Semula ibu nining berniat mengadopsi anak tersebut tetapi karena Bpk eko sudah hampr 10 tahun belum mempunyai anak maka anak tersebut diserahkan pada bpk eko dan isteri.
untuk di urus sebagaimana anaknya sendiri dengan alasan keluarga ibu Rusyati tidak mampu untuk membiayai kehidupan anaknya
Saksi yang mengetahui kejadian ini : Keluarga Suarso kusumo, Nining Mularsih dan Suami serta fawwaz (4,8 th) () . Ibu bidan Yani (teman ibu nining sekantor selaku pemilik klinik) dan staff bidan yang bekerja di klinik tersebut , keluarga bidan yang tinggal di dekat rumah ibu yani serta Febri (anak ibu Paiman) yang membantu menjemput bayi tersebut dari klinik.

demikianlah kronologis ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
.

Kamis, 10 April 2008

Aku Gak sibuk-sibuk amat kok

081 58 3333 85
0 8888 33 0 838
081 21012 2211
FAX ; 021 5581675

Profil lengkapku

Kamu perlu Tahu

Permata Ku




















[*] Seorang istri haruslah taat kepada suami dalam perkara yang tidak
mengandung kemungkaran kepada Allah. Dalam masalah Anda, seorang suami
menghendaki sang istri tinggal di rumah untuk mendidik anak anaknya. Ini
satu cita - cita / keinginan yang baik, dan harusnya istri taat dan
mendukung keinginan baik suaminya.

[*] Urusan mencari nafkah untuk istri, anak dan keluarga adalah urusan sang
kepala rumah tangga / suami. Ini kewajiban suami. Adapun seorang istri
mencari nafkah tambahan bagi keluarga itu sifatnya sunnat saja. Sedangkan
urusan istri mendidik anak anaknya ketika suaminya pergi mencari nafkah,
mengurus rumah tangga, termasuk melayani suami adalah wajib bagi sang istri.
Yang jadi pertanyaan, apakah perkara yang wajib atau yang sunnat yang harus
didahulukan oleh sang istri? Istri yang cerdik harusnya mendahulukan perkara
yang wajib.

[*] Seandainya seorang suami kerja diluar rumah dan sang istri juga bekerja
di luar rumah, maka yang jadi pertanyaan, siapakah yang akan menjaga dan
mendidik anak anaknya? Bila dihadirkan seorang pembantu, maka ini juga akan
menimbulkan kejanggalan :
Pertama, istri bekerja untuk mencari uang dengan meninggalkan rumah dengan
alasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah uang didapat, uang
tersebut digunakan untuk membayar seorang pembantu??? Ini satu keanehan
berpikir...
Kedua, apakah pembantu tersebut seorang yang pendidikannya baik, dan
agamanya baik? Sehingga bisa mendidik anak anak menjadi orang yang sholeh
dan sholehah? Sedangkan seorang istri itu dinikahi salah satunya karena
agamanya baik dan diharapkan bisa mendidik anak anaknya....

Tidakkah kita berbangga bila suatu saat anak kita ditanya, 'siapa yang
mengajarimu membaca Al Qur'an?'
Dan sang anak menjawab, 'ummi ku...'.
Bukan jawaban 'bibi ku...' (maksudnya pembantunya), yang meluncur dari
lisannya. Ini pun bila kita beruntung mendapatkan pembantu yang bisa
mengajari Al Qur'an.

[*] Tidak diragukan, bahwa pekerjaan rumah tangga yang dibebankan kepada
istri memang cukup berat dan banyak. Pekerjaan administrasi di kantor memang
lebih ringan. Ada bagusnya bila seorang suami berempati (istilah kerennya
) ) dengan membantu sang istri. Misal, ketika sang istri memasak, dia
(suami) menyapu halaman / membersihkan rumah. Atau ada kegiatan mencuci baju
bersama ketika libur, dll. Dengan demikian sang istri tidak terlalu
keberatan dengan pekerjaan rumah tangga. Dan sang istri juga bisa berbangga
mempunyai suami yang bukan sembarang suami.

[*] Hidup itu pilihan dan pada tiap pilihan ada konsekuensinya. Ketika sang
istri tidak bekerja karena harus tinggal di rumah dan mengurus anak, maka
imbasnya adalah pendapatan keluarga berkurang. Solusinya adalah sang suami
harus kerja ekstra keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Ini satu
konsekuensi dari pilihan yang dibuat. Dari sini akan nampak izzah /
kemuliaan seorang suami di mata istri dan keluarganya.

[*] Seorang wanita di rumah, tidak berarti tidak bekerja menghasilkan uang.
Satu pola pikir yang harus dihapus di masyarakat Indonesia ini adalah
bekerja itu tidak mesti di kantoran yang berangkat pagi pulang sore
(istilahnya nine to five). Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah
sambil memenuhi kewajiban sebagai istri dan ibu rumah tangga. Salah satu
contohnya adalah menjadi penulis. Kalo ada usaha insya Allah ada jalan.

[*] Bantahan terhadap kekhawatiran rejeki. Salah satu pertolongan Allah bagi
orang yang menikah adalah Allah akan cukupkan rejekinya. Benarlah apa yang
difirmankan Allah (yang artinya) :

"Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian diantara kamu dan orang orang
yang layak (berkawin) dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan karunianya.... ". (An Nuur : 32).

Kemudian kita lihat kenyataan dilapangan, banyak orang yang mula mula
menikah tidak punya apa apa, alhamdulillah, Allah cukupkan rejeki buat
mereka. Bahkan anak anaknya bisa bersekolah sampai pendidikan yang tinggi.


[Buku buku yang perlu dibaca]
Diantaranya
- Istri Shalihah - Anugrah Terindah, Abdul Malik Al Qosim, At Tibyan
- Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin
'Abdir Razzaq, Pustaka Ibnu Katsir. Baca bab Memilih Istri dan Kriterianya,
Hak hak Istri, Hak hak Suami.
- Adab Az Zifaf, Syaikh Al Albani, bab Kewajiban Wanita melayani suaminya
- Risalah Nikah, Ahmad bin Abdul Aziz Al Hamdan, Darul Haq, bab Hak hak
Suami dan Istri, dst.

[*] Suami wajib memberi nafkah istri.
Seorang suami wajib memberi nafkah kepada istri, memberi pakaian, makanan
kepada istrinya. Banyak para suami yang melupakan hal ini. Seorang istri
harus mengeluarkan uang dari hasil usahanya untuk memberi belanja sehari
hari keluarga, termasuk juga membeli pakaian untuk dirinya sendiri. Para
suami jarang atau bahkan tidak pernah memperhatikan apakah istrinya sudah
makan atau belum. Para suami jarang sekali membelikan pakaian untuk
istrinya. Perhatikan hadits dan ayat Al Qur'an berikut ini ...

"Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiakan orang yang harus
diberi belanja." (HR. Bukhari dan Muslim).

"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara
yang ma'ruf." (Q.S. Al Baqarah : 233).

"Sedangkan hak mereka (istri istri) yang harus kalian penuhi adalah kalian
memberikan pakaian dan makanan kepada mereka dengan baik." (HR. Tirmidzi
(II/204) (Adabuz Zifaf hal. 238).

Bacalah tentang masalah ini di Riyadhus Shalihin Bab Memberi Nafkah Terhadap
Keluarga.

Nafkah pemberian dari suami kepada istri / keluarganya selain untuk memenuhi
kewajiban yang dibebankan kepada suami, juga berimbas semakin cintanya sang
istri kepada suami. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
(yang artinya)

"Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling cinta
mencintai." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, dihasankan oleh Al Albani).
(Lihat Lautan Cinta - Upaya Merekatkan Cinta Kasih, Fariq Gasim Anuz, Darul
Qalam, hal.41).


Buah hati Ku




Aku Sehat-sehat saja





KANKER

KANKER

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.

Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.

Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang kanker.

  1. Setiap orang mempunyai sel kanker di dalam tubuh. Sel-sel kanker ini tidak terlihat dalam tes standard hingga mereka berkembang biak menjadi bermilyar milyar. Ketika dokter mengatakan kepada pasien kanker bahwa tidak ada lagi sel kanker di tubuh mereka setelah perawatan, itu berarti bahwa tes yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena sel kanker tersebut tidak sampai pada jumlah yang dapat diprediksi.
  2. Kanker sel terjadi antara 6 sampai 10 kali di dalam hidup manusia.
  3. Ketika kekebalan tubuh manusia kuat, sel-sel kanker akan rusak dan dicegah dari pembiakan dan pembentukan tumor.
  4. Ketika seseorang mengidap kanker, diindikasikan orang tersebut mempunyai beragam gangguan nutrisi. Hal ini bisa disebabkan oleh factor genetik, lingkungan, makanan dan gaya hidup.
  5. Untuk menanggulangi beragam gangguan nutrisi, mengubah diet dan termasuk suplemen akan menguatkan kekebalan imun.
  6. Kemoterapi melibatkan sel kanker beracun yang tumbuh dengan cepat dan juga merusak sel sehat yang tumbuh dengan cepat di sumsum tulang, organ bagian dalam dan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru, dsb.
  7. Radiasi ketika menghancurkan sel kanker, juga membakar dan merusak sel sehat, jaringan dan organ.
  8. Perawatan awal dengan kemoterapi dan radiasi akan sering mengurangi ukuran tumor. Akan tetapi penggunaan kemoterapi dan radiasi yang berkepanjangan tidak menghasilkan kehancuran tumor.
  9. Ketika tubuh telah banyak mempunyai racun yang terbakar akibat kemoterapi dan radiasi, sistem imun yang dibinasakan karenanya akan lemah dari berbagai macam infeksi dan komplikasi.

  1. Kemoterapi dan radiasi bisa mengakibatkan sel kanker bermutasi dan menjadi bersifat menentang serta sulit dihancurkan. Pembedahan juga dapat mengakibatkan sel kanker menyebar ke bagian lain.
  2. Sebuah cara yang efektif adalah membuat sel kanker lapar dengan cara tidak memberinya makanan yang dapat menyebabkannya berkembang biak.
  3. Protein hewani sulit untuk dicerna dan membutuhkan banyak enzim pencernaan. Daging yang tidak dicerna secara sempurna, sisanya di dalam isi perut menjadi antaran untuk membangun racun.
  4. Dinding kanker dialasi oleh protein yang tangguh. Mempertahankan diri dengan memakan sedikit daging dapat membebaskan enzim untuk melawan dinding protein sel kanker dan membiarkan sel pembunuh dalam tubuh menghancurkan sel kanker.
  5. Beberapa suplemen membangun kekebalan imun (IP6, Flor-ssence, Essiac, anti oksidan, vitamin, mineral, EFA, dll) dan memungkin kan sel pembunuh dalam tubuh menghancurkan sel kanker. Suplemen-suplemen lain seperti vitamin E diketahui menyebabkan apoptosis, atau pemrograman kematian sel, metode tubuh normal dari penempatan sel yang rusak, tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan.
  6. Kanker adalah penyakin pikiran, tubuh dan jiwa. Semangat yang proaktif dan positif akan membuat selamat. Kemarahan, tidak memaafkan dan kepahitan menempatkan tubuh ke dalam keadaan penuh stress. Belajarlah mempunyai semangat mencintai dan memaafkan. Belajarlah santai dan menikmati hidup.
  7. Kanker sel tidak dapat tumbuh dengan subur dalam lingkungan beroksigen. Berolahraga setiap hari, dan bernapas dengan dalam membantu mendapatkan oksigen lebih banyak. Terapi oksigen adalah cara lain untuk menghancurkan sel kanker.

SEL KANKER HIDUP DENGAN:

  • Gula adalah umpan kanker. Dengan mengurangi gula, berarti juga mengurangi suplai makanan penting bagi sel kanker. Pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dll dibuat dengan aspartam dan itu berbahaya. Pengganti alami yang lebih baik dapat berupa madu atau tetes tebu tetapi dalam jumlah yang amat sedikit. Garam meja mempunyai tambahan kimia untuk membuat warnanya putih. Alternatif yang lebih baik adalah dengan garam laut.
  • Susu membuat tubuh memproduksi mucus, terutama di organ bagian dalam. Kanker diumpan oleh mucus. Dengan mengurangi susu dan menggantikan dengan susu kedelai tawar sel kanker akan kelaparan.
  • Sel kanker tumbuh dengan subur di lingkungan asam. Diet anti daging adalah bersifat asam, yang terbaik adalah memakan ikan dan ayam daripada daging sapi atau babi. Daging juga mengandung antibiotik ternak yang menumbuhkan hormon dan parasit yang berbahaya, terutama bagi penderita kanker.
  • Diet dengan 80% sayur dan buah segar, biji-bijian dan kacang-kacangan membantu tubuh dalam lingkungan alkalin. 20%nya bisa diperoleh dari makanan matang termasuk kacang. Sayur segar menyediakan enzim hidup yang mudah diserap dalam 15 menit untuk memelihara dan meningkatkan pertumbuhan sel sehat. Untuk memperoleh enzim hidup untuk membangun sel sehat, cobalah minum jus sayur segar (semua sayuran termasuk kacang2an) dan makan sayuran mentah 2 atau 3 kali sehari. Enzim rusak pada temperature 104 derajat Farenheit atau 40 derajat Celcius.
  • Hindari kopi, teh, dan coklat yang mempunyai kafein tinggi. Teh hijau adalah alternative terbaik yang mempunyai sel penumpas kanker. Yang terbaik meminum air bersih atau air yang telah disaring untuk menghindari racun dan logam berat dalam air ledeng.

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.

Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.

Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.

Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:

  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.

Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

Resiko untuk terserang kanker:
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.
Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.
Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.
Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).
Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.
Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.
Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.
Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal.
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah:

  1. Unsatisfactory 'Pap Smear'
    Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.
  2. Jika ada infeksi atau inflamasi
    Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi.
  3. Atypia atau Minor Atypia
    Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.

Apakah kolposkopi itu?
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?
Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?
Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.


Syndrome down

Down Syndrome


A. Introduction
Down Syndrome (trisomy 21; mongolism) is a chromosomal abnormality involving an extra chromosome # 21 and resulting in 47 chromosome instead of the normal 46 chromosomes. As a consequence, the child usually presents with varying degrees of mental retardation, characteristic facial and physical features, and other congenital anomalies.

B. Assessment :
1. Physical Characteristics
a. Brachycephalic (small, round head) with oblique palpebral fissures (oriental eyes) and Brushfield's spots (speckling of iris), depressed nasal bridge (saddle nose) and small, low set ears.
b. Mouth
- Small oral cavity with protuding tongue causes difficulty sucking and swallowing.
- Delayed eruption/misalignment of teeth.
c. Hands
- Clinodactily-in curved little finger
- simian crease tranverse palmar crease.
d. Muscle : hypotonic (floppy baby) with hyperextensible joints)

2. Genetic studies reveal an extra chromosomes # 21.
3. Intellectual characteristics
a. Mental retardation
b. Most fall within trainable range, or IQ =36-51 (moderate mental retardation)

4. Congenital anomalies/disease
a. 30-40% have congenital heart defects.
b. GI : Tracheoesophageal fistula, hirschprung's disease.
c. Thyroid dysfunction, especially hypothyroidism.
d. Visual effects (cataracts, strabismus).
e. Hearing Loss
f. Increased incidences of Leukemia.

5. Growth and Development
a. Slow growth, espcially in height
b. Delay in delopmental milestones

6. Sexual development
a. Delayed or incomplete.
b. Females-Small number have had off-spring (majority have had abnormality)
ç. Males Infertilie

7. Aging
a. Premature aging, with shortened life expectancy.
b. Death usually before age 40-generally related to respiratory complication : repeated infections, pneumonia, lung disease.

Pengkajian Kasus Trauma

PENGKAJIAN KASUS TRAUMA

Pendahuluan

Dalam kasus pra rumah sakit, penanganan pasien dilakukan setelah pengkajian lokasi kejadian dilakukan. Apabila pengkajian awal lokasi kejadian tidak dilakukan maka akan membahayakan jiwa paramedik dan orang lain di sekitarnya sehingga jumlah korban akan meningkat.

Dalam kasus ini, kematian muncul akibat tiga hal: mati sesaat setelah kejadian, kematian akibat perdarahan atau kerusakan organ vital, dan kematian akibat komplikasi dan kegagalan fungsi organ-organ vital

Kematian mungkin terjadi dalam hitungan detik pada saat kejadian, biasanya akibat cedera kepala hebat, cedera jantung atau cedera aortik. Kematian akibat hal ini tidak dapat dicegah.

Kematian berikutnya mungkin muncul sekitar sejam atau dua jam sesudah trauma. Kematian pada fase ini biasanya diakibatkan oleh hematoma subdural atau epidural, hemo atau pneumothorak, robeknya organ-organ tubuh atau kehilangan darah. Kematian akibat cedera-cedera tersebut dapat dicegah. Periode ini disebut sebagai ‘golden hour’ dimana tindakan yang segera dan tepat dapat menyelamatkan nyawa korban.

Yang ketiga dapat terjadi beberapa hari setelah kejadian dan biasanya diaklibatkan oleh sepsis atau kegagalan multi-organ. Tindakan tepat dan segera untuk mengatasi syok dan hipoksemia selama ‘golden hour’ dapat mengurangi resiko kematian ini.

Dalam menangani kasus ini, meskipun dituntut untuk bekerja secara cepat dan tepat, paramedik harus tetap mengutamakan keselamatan dirintya sebagai prioritas utama sebelum menyentuh pasien. Pasien ditangani setelah lokasi kejadian sudah benar-benar aman untuk tindakan pertolongan.

Pengkajian Awal Lokasi Kejadian (‘Initial Scene Assessment’)

Dalam keadaan darurat, selalu kontrol diri sendiri, JANGAN PANIK! Kenali kegawatdaruratan yang terjadi dan segera panggil bantuan karena mungkin anda akan membutuhkan bantuan lebih banyak saat menangani kasus gawat darurat. Jika merespon suatu keadaan gawat darurat, paramedik harus membawa perlengkapan medis seperti:

R Tas responder medis (yang dilengkapi alat-alat untuk bantuan hidup dasar serta bantuan hidup lanjut sebagaimana untuk kasus trauma)

R Resusisator manual dan oksigen (contoh; LSP)

R Defibrillator (diharapkan tipe AED)

Saat di lokasi kejadian, paramedik harus mampu mengontrol lokasi kejadian untuk menjamin keselamatan diri sendiri, orang di sekitarnya serta korban. Paramedik mungkin membutuhkan beberapa alat pelindung diri (APD) seperti:

R Helm pengaman dengan strapnya (beberapa kebijakan perusahaan mungkin mengharuskan dengan warna dan tanda tertentu untuk tenaga medis)

R Pelindung mata (kaca mata atau pelindung wajah ‘face shield’)

R Sepatu pengaman ‘safety shoes’

R Sarung tangan (kadang jenis ‘heavy duty’ diperlukan)

R Rompi pengaman (biasanya disertai dengan tanda berfluoresens)

Paramedik harus menentukan resiko bahaya baik yang nyata maupun potensial. Beberapa jenis bahaya yang mungkin ada di lokasi kejadian:

R Ledakan

R Tumpahan bahan kimia

R Kabel listrik

R Bahan-bahan mudah terbakar

R Lokasi kejadian yang tidak stabil termasuk gedung ataupun tanah runtuh

Setelah resiko bahaya diketahui dan dibersihkan, paramedik harus melakukan pengkajian untuk menentukan:

R Mekanisme cedera dan penyebab cedera

R Korban: jumlah, tingkat keparahan dan kondisi masing-masing korban

R Triase

Mekanisme cedera

Paramedik harus mengkaji dengan cepat apa yang terjadi di lokasi kejadian. Paramedik mungkin harus melihat reruntuhan atau kendaraan yang rusak untuk memperkirakan sejauh mana kecelakaan itu terjadi dan kemungkinan cedera yang terjadi. Beberapa mekanisme di bawah ini memungkinkan adanya cedera yang serius:

R Jatuh dari ketinggian lebih dari 20 kaki (+ 6 meter)

R Kecelakaan lalu lintas dan terjepit lebih dari 20 menit

R Korban terlempar keluar dari kendaraan

R Terlibat dalam kecelakaan dimana ada korban meninggal dalam kendaraan yang sama

R Anak-anak (dibawah 12 tahun) yang berjalan kaki atau bersepeda ditabrak oleh mobil

R Pejalan kaki tertabrak mobil dan terlempar

R Kendaraan yang mengalami kecelakaan melesak lebih dari 30 cm

Korban

Kemudian medik harus segera melakukan pengkajian untuk korban yang ada, paramedik harus menentukan:

R Jumlah korban

R Tingkat keparahan masing-masing korban

R Kondisi umum masing-masing korban

Triase

Setelah menentukan jumlah dan tingkat keparahan masing-masing korban, paramedik harus dapat melakukan ‘triase’ untuk mengefektifkan pertolongan. Triase yang sederhana serta cepat harus dilakukan untuk meningkatkan tingkat keselamatan korban.

Dalam kasus kejadian dengan ‘mass casualty’ dimana jumlah korban jauh lebih besar melebihi jumlah penolong, prioritas tindakan adalah menyelamatkan korban sebanyak-banyaknya. Korban yang sudah stabil dapat dipindahkan ke bagian penanganan dengan segera.

Sementara dalam kejadian dengan ‘multiple casualty’ dimana jumlah korban sebanding dengan jumlah penolong, prioritas adalah memberikan tindakan kepada korban yang terancam jiwanya terlebih dahulu.

Jika hanya satu orang korban yang ada, maka prioritas tindakan adalah menangani masalah yang mengancam nyawa terlebih dahulu.

Prioritas Dalam ‘Multiple Casualty Incident’

Prioritas

Tanda

Contoh

Prioritas 1

(Prioritas tertinggi)

MERAH

Diperlukan tindakan resusitasi segera (saat itu juga)

Masalah di jalan pernapasan dan pernapasan

Perdarahan hebat atau tidak terkontrol

Penurunan tingkat kesadaran

Masalah medis yang berat: keracunan, kedaruratan diabetik dan jantung, dsb.

Luka bakar berat (khususnya yang melibatkan jalan napas)

Syok (hypoperfusi

Prioritas 2

(Prioritas menengah)

KUNING

Diperlukan tindakan secepatnya

Luka bakar tanpa gangguan jalan napas

Cedera tulang yang berat atau multi

Cedera punggung baik disertai atau tidak cedera tulang belakang

Prioritas 3

(prioritas rendah)

HIJAU

Luka-luka ringan

Luka bakar ringan

Cedera sendi ringan

Xcedera jaringan lunak ringan

Prioritas Æ

(Prioritas terakhir)

HITAM / ABU_ABU / PUTIH

Mati

Tidak Terselamatkan

Jelas-jelas meninggal

Trauma sangat berat yang kemungkinan besar tidak terselamtkan, seperti: kepala terputus, dada remuk, dll.

Survei Awal

Setelah pengkajian awal lokasi kejadian dilakukan, maka survei awal harus segera dilaksanakan. Survei awal adalah pengkajian yang dilakukan untuk menentukan masalah yang mengancam nyawa. Apabila sudah ditemukan, maka harus segera ditangani. Survei awal dan tindakan resusitasi adalah tindakan yang dilakukan secara simultan

Setelah bahaya ditemuakan dan dibersihkan dari tempat kejadian, paramedik harus segera melakukan pemeriksaan terhadap respon korban yang akan mengindikasikan tingkat kesadaran korban. Untuk memeriksa respon korban, lakukan pemanggilan nama dan goyangkan badan korban.

R A à ‘Alert’ yang berarti sadar penuh yang ditunjukkan dengan membuka mata spontan, menjawab pertanyaan dengan benar dan menggerakkan bagian tubuh sebagaimana diperintahkan

R V à ‘Voice’ yang berarti korban berespon setelah diberikan rangsangan suara

R P à ‘Pain’ yang berarti korban berespon setelah diberikan rangsangan nyeri

R U à ‘Unresponsive’ yang berarti korban tidak berespon sama sekali

Jika korban berespon maka segera lakukan tindakan survei kedua untuk mencari cedera-cedera tersembunyi. Jika korban tidak berspon, maka segera buka dan bersihkan jalan napas.

‘Airway’ Dengan Kontrol Tulang Belakang

Membuka jalan napas menggunakan teknik ‘ head tilt chin lift’ atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu hanya direkomendasikan pada kasus non-traua dimana masalah cedera tulang belakang tidak ditemui. Pada kasus trauma yang dicurigai melibatkan tulang belakang, maka tindakan yang disarankan adalah ‘jaw thrust’. Dalam setiap tindakan pembukaan jalan napas, tulang belakang harus diimobilisasi yang berarti adalah posisi lurus (‘in-line immobilization’) bukannya penarikan atau traksi.

Jika airway sudah terbuka, periksa adakah benda sing yang dapat mengakibatkan tertutupnya jalan napas. Muntahan, makanan, darah atau benda asing lainnya harus segera dibersihkan untuk memastikan terbukanya jalan napas. Benda asing dapat dibersihkan dengan menggunakan alat ‘suction’ atau ‘finger sweep’. Tetapi, ‘finger sweep’ hanya dapat dilakukan apabila benda asing benar-benar terlihat. Apabila tidak terlihat, maka ‘finger sweep’ jangan dilakukan karena mungkin akan membuat benda asing makin terdorong jauh ke dalam dan menutup jalan napas. Benda asing yang berbentuk cair sebaiknya dibersihkan denganmenggunakan alat ‘suction’ baik yang bertenaga manual ataupun oksigen / elektrik.

Jika sudah dibersihkan, alat bantu jalan napas seperti ‘guedel’ dapat dipasang. Alat ini akan mencegah lidah bergerak ke bawah dan menutup jalan napas.

‘Breathing’ Dengan Ventilasi Yang Adekuat

Setelah jalan napas dibuka dan dibersihkan, paramedik harus segera memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara ‘lihat-dengar-rasakan’ tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak.

Jika napas ada dan normal, paramedik sebaiknya melakukan pemeriksaan akan adanya perdarahan yang hebat. Setelah itu maka lakukan pemeriksaan status respirasi korban (kecepatan, ritme dan adekuat tidaknya pernapasan). Jika diperlukan maka oksigenasi dapat dilakukan dengan sungkup napas ‘non-rebreathing’ yang disuplai dengan oksigen 100% dengan aliran 8 – 15 liter per menit. Oksigenasi yang adekuat dapat mengurangi kemungkinan hipoksia yang memungkinakan adanya komplikasi jika tidak tertangani. Setelah pernapasan teratasi, maka pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan secara menyeluruh.

Jika pernapasan tidak ada, dua kali bantuan napas yang efektif harus diberikan kepada pasien. Jika kedua bantuan napas efektif tidak dapat dilakukan, dapat dilakukan hingga lima kali. Perhatikan pergerakan dada saat pemberian bantuan napas dilakukan untuk memastikan bahwa dada benar-benar mengembang. Jika tersedia, maka bantuan napas sebaiknya dilakukan dengan ambu bag yang disambungkan ke sumber oksigen 100%. Jika belum tersedia, maka bantuan dilakukan dengan teknik dari mulut ke mulut dengan ‘pocket mask’ atau ‘face shield’ untuk mengurangi resiko adanya kontaminasi.

‘Circulation’ Dengan Kontrol Perdarahan Hebat

Setelah memberikan dua kali napas efektif segera periksa sirkulasi dengan melakukan pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi dan periksa nadi karotis. Jangan lebih dari 10 detik dalam pemeriksaan ini, dengan menggunakan teknik ‘lihat-dengar-rasakan’.

Jika ada tanda-tanda sirkulasi tetpai pernapasan tidak ada, atau pernapasan korban tersengal-sengal dan tidak adekuat, maka bantuan napas dapat dilakukan. Ambu bag yang disambungkan ke oksigen 100% disarankan digunakan dalam tindakan resusitasi ini. Bantuan napas ini dilakukan 10 kali dalam waktu satu menit.

Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan resusitasi jantung paru segera. Rasio kompresi dada dan bantuan napas dalam RJP adalah 15 : 2 ( 15 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas ) baik untuk satu orang penolong ataupun dua orang penolong sepanjang jalan napas masih belum dipasang intubasi. Tetapi perlu diingat bahwa perdarahan hebat harus dikontrol terlebih dahulu sebelum melakukan RJP.

Resusitasi cairan dapat dilakukan dengan menggunakan dua jarum infus berukuran besar (14-16G). Kehilangan darah dapat diganti dengan cairan kristaloid dengan rasio 1:3 (satu bagian darah yang hilang dibagi dengan 3 bagian cairan kristaloid). Untuk memeriksa status sirkulasi, paramedik dapat melakukan pemeriksaan ‘capillary refill’ dan denyut nadi. ‘Capillary refill yang melebihi normal menunjukkan adanya penurunan perfusi jaringan. Sementara dari denyut nadi yang teraba dapat diperkirakan tekanan darah secar kasar:

R Nadi karotis mengindikasikan tekanan darah setidaknya sekitar 80 mmHg

R Nadi femoral mengindikasikan tekanan darah setidaknya sekitar 70 mmHg

R Nadi radialis mengindikasikan tekanan darah setidaknya sekitar 60 mmHg

Namun, pemasangan iV tidak boleh menunda evakuasi pasien ke RS. Pemasangan infus dapat dilakukan sepanjang perjalanan menuju RS.

INGAT ! DALAM SITUASI KRITIS

A+B dilakukan di lokasi kejadian

C dapat dilakukan sepanjang transportasi ke RS

Jangan pernah menunda evakuasi hanya karena pemasangan infus

Survei Kedua

Survei Kedua ditujukan untuk mengetahui adanya cedera-cedera yang tidak mengancam nyawa atau masalah yang mungkin tersembunyi tetapi potensial mengancam nyawa. Pemeriksaan ini bisa dilakukan saat survei awal sudah dilakukan dan tiada lagi masalah yang mengancam nyawa. Pemeriksaan ini mungkin dilakukan:

R Di tempat kejadian

R Dalam perjalanan menuju rumah sakit

R Di ruang gawat darurat

Pemeriksaan ini meliputi:

R Interview (untuk mencari data subyektif)

R Pemeriksaan fisik dari ujung kepala ke ujung kaki

R Pemeriksaan tanda-tanda vital

Interview

Data-data mungkin didapatkan dari:

R Pasien (jika ia sadar)

R Keluarga atau famili

R Koleganya atau sakti (mereka mungkin hanya bisa memberikan sedikit informasi dan terbatas kepada bagaimana kejadian itu terjadi atau mungkin saat-saat terakhir korban sebelum cedera)

R ‘First Responder’ atau ‘ first aider’ yang menemukan dan menangani korban pada saat-saat awal

Data-data yang dicari:

R ‘Sign & symptoms’; merupakan tanda dan gejala yang mungkin dirasakan korban seperti; pusing, sakit kepala, nyeri, mulas, dsb

R ‘Allergy’, alergi yang mungkin diderita korban; biasanya tertulis di ‘medic alert’ yang berbentuk gelang, kalung, dsb. Riwayat alergi terhadap obat merupakan data yang penting dalam pengobatan pasien

R ‘Medication’; pengobatan yang sedang dijalani korban, riwayat pengobatan mungkin akan memberikan gambaran mengenai penyakit yang mungkin sedang diderita korban (contoh, penemuan obat anti hipertensi mungkin mengindikasikan korban menderita hipertensi). Perlu juga diketahui bagaimana pengobatan dilakukan, kapan dan seberapa banyak obat yang telah ditelan.

R ‘Past Medical History’; riwayat kesehatan masa lalu, yang perlu dicari adalah penyakit-penyakit yang serius seperti diabetes, hipertensi, pembedahan, dll.

R ‘Last Meal’; Makan terakhir, perlu dicari kapan pasien makan terakhir, seberapa banyak dan apa saja yang sudah dimakan.

R ‘Even Lead to Injury’; kejadian yang mengakibatakan cedera, perlu dicari mengenai bagaimana kecelakaaan itu terjadi, apa yang menyebabkannya; sehingga medik akan tahu bagaimana meknisme terjadinya cedera sehingga dapat menentukan seberapa parah kondisi korban.

Pemeriksaan Fisik ‘Head to Toe’

Merupakan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk mencari tanda-tanda cedera yang akan menunjukkan seberapa parah trauma tersebut dan bagian mana yang terkena dampak trauman. Saat pemeriksaan gunakan beberapa teknik dibawah:

R Inspeksi

R Palpasi

R Perkusi

R Auscultasi

Walau demikian, pemeriksaan fisik ‘head to toe’ harus dilakukan dengan singkat tetapi menyeluruh dari bagian kepala ke ujung kaki. Ketika melakukan pemeriksaan, pasien tidak perlu untuk digerak-gerakkan kalau tidak perlu. Pemeriksaan yang terfokus dilakukan di bagian dimana trauma ditemukan.

Tanda-tanda cedera yang paling umum ditemukan sering disingkat sebagai ‘DOTS’ atau ‘DeCAP BTLS. ‘DOTS’ singkatan dari Deformity (kelainan bentuk), Open Wound (luka terbuka), tenderness (nyeri tekan), Swelling (bengkak). Sementara ‘DeCAP BTLS’ singkatan dari:

R Deformity (kelainan bentuk)

R Contusion (memar)

R Abrasion (luka gores)

R Puncture / penetrasion (luka tusuk / tancap)

R Burns (luka bakar)

R Tenderness (nyeri tekan)

R Lacerations (luka robek)

R Swelling (bengkak)

Hal-hal tersebut diatas mengindikasikan jenis cedera yang terjadi pada pasien.

Kepala

R Wajah

R Kulit kepala dan tulang tengkorak

R Mata

R Telinga

R Mulut

Temuan yang dianggap kritis:

R Pupil tidak simetris (terlebih bila disertai dengan perubahan tingkat kesadaran)

R Darah, muntahan atau kotoran di dalam mulut

R Cairan serebrospinal di telinga atau di hidung

R Battle sign’ dan ‘racoon eyes’

Leher

R Bagian depan

R Trachea

R Vena Jugularis

R Otot-otot leher bagian belakang

Temuan yang dianggap kritis:

R Distnesi vena jugularis

R Deviasi trakea atau ‘tugging’

R Emfisema kulit

Dada

R Tampilan fisik

R Rusuk-rusuk

R Penggunaan otot-otot asesoris

R Pergerakan dada

R Suara paru

Temuan yang dianggap kritis:

R Luka terbuka, ‘sucking chest wound’

R ‘Flail chest’ dengan gerakan dada paradoksikalA

R Suara paru hilang atau melemah

R Gerakan dada\ sangat lemah dengan pola napas yang tidak adekuat (disertai dengan penggunaaan otot-otot asesoris)

Abdomen

R Distensi

R Perubahan warna

R Nyeri tekan

R Suara usus

Temuan yang dianggap kritis:

R Nyeri tekan di perut

R Distensi abdomen

R Perut ‘papan’

R Luka terbuka (khususnya dengan organ perut keluar)

Pelvis

R Daerah pubik

R Stabilitas pelvis

R Krepitasi dan nyeri tekan

Temuan yang dianggap kritis:

R Pelvis yang lunak, nyeri tekan dan tidak stabil

R Pembengkakan di daerah pubik

Extremitas

R Keempat anggota gerak

R Denyut nadi

R Fungsi motorik

R Fungsi sensorik

Temuan yang dianggap kritis:

R Perdarahan hebat

R Luka amputasi

R Cedera kedua tulang paha

R Menghilangnya denyut nadi

R Menghilangnya fungsi sensorik dan motorik

Untuk lebih detil bagaimana cara pemeriksaan anggota tubuh pada kasus pra-rumah sakit dibahas lebih lanjut pada bab ‘Pengkajian Pasien Tahap Pra-Rumah Sakit’.

Setiap temuan yang abnormal harus dikaji secara seksama dan ditangani sejauh yang dapat dilakukan oleh tim medis lapangan. Beberapa kasus mungkin membutuhkan penanganan yang lebih lanjut yang hanya tersedia di rumah sakit.

Pemeriksaan Tanda-Tand Vital

Tanda-tanda vital sangat penting dalam survei kedua, hal ini akan membantu paramedik untuk menentukan sejauhmana kondisi korban. Adanya gangguan pada tanda-tanda vital mengindikasikan tingkat keparahan kondisi korban.

Pernapasan

Paramedik harus memeriksa kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola napas (hipoventilasi, hiperventilasi, dll), suara napas (stridor, crowing, wheezing) dan penggunaan otot-otot asesoris. Normalnya pernapasan normal berkisar antara 8-20 kali per menit (dewasa), 15 – 30 (anak-anak) dan 25 – 50 (bayi)

Nadi

Jika memungkinkan periksalah denyut radialis, jika tidak teraba periksalah nadi karotis. Periksa kecepatan, kekuatan dan keteraturannya. Kecepatan normal adalah sekitar 60 – 100 (dewasa), 60 – 120 (anak-anak 5 - 12), 80 – 150 (anak-anak 1 – 5 tahun) dan 120 – 150 (bayi)

Tekanan Darah

Meskipun penghitungan tekanan darah secara kasar dapat dilakukan berdasarkan teraba tidaknya nadi tertentu, tetapi pemeriksaan menggunakan sphygmomanometer tetao sangat penting untuk hasil yang lebih akurat.

Pasien

Tekanan Sistolik

Tekanan Diastolik

Dewasa Pria

Umur + 100 (maks.150 mmHg)

60 – 90 mmHg

Dewasa Wanita

Umur + 90 (maks. 140 mmHg)

50 – 80 mmHg

Bayi dan anak-anak

90 + (2 X umur dlm tahun) à batas atas normal

70 + (2 X umur dlm tahun) à batas bawah normal

2/3 systolik

Tingkat Kesadaran

Pemeriksaan tingkat kesadaran dalam fase ini menggunakan teknik ‘Glasgow Coma Scale’ atau GCS. Pemeriksaan ini berdasar atas:

R Pembukaan mata

o Spontan 4

o Terhadap suara 3

o Terhadap nyeri 2

o Tak ada respon 1

R Respon Verbal

o Orientasi baik 5

o Bicara tetapi bingung 4

o Kata-kata tidak sesuai 3

o Suara tidak jelas 2

o Tak ada respon 1

R Respon Motorik

o Mengikuti perintah 6

o Lokalisasi nyeri 5

o Menghindar 4

o Fleksi abnormal 3

o Ekstensi abnormal 2

o Tak ada respon 1

Nilai total maksimum adalah 15 dan minimum adalah 3. pasien koma memiliki nilai GCS sekitar 8 atau kurang. Semakin rendah nilai total GCS maka semakin buruk kondisi korban. (untuk penjelasan lebih lanjut lihat bab ‘Pengkajian Pasien Tahap Pra-Rumah Sakit)

The total maximum score is 15 and the minimum is 3. The coma patient will have GCS about 8 or lower. The lower the score the condition is worst. (detail of the GCS will be discussed on the patient assessment chapter)

Kulit

Pnegecekan ini dilakukan dengan memeriksa

R Warna

R Tekstur / turgor

R Suhu

R ‘Capillary refill’

Temuan yang dianggap kritis:

R Sianotik, dingin dan basah

R Turgor jelek, kulit kering

Pupil

Periksalah:

R Ukuran

R Reaksi masing-masing pupil

R Kesamaan sisi kiri dan kanan

Temuan yang dianggap kritis:

R Reaksi melambat

R Ukuran pupil tidak sama

R Pupil ‘pinpoint’

R Pupil melebar

Periksa baik kiri dan kanan, adanya perbedaan dari tiga hal diatas mengindikasikan adanya gangguan pada sistem susunan saraf pusat. Hal ini mungkin menunjukkan adanya cedera di otak atau sistem susunan saraf pusat.

Jika kondisi pasien memburuk saat dilakukan survei kedua,

LAKUKAN PEMERIKSAAN STATUS ‘ABC’ KORBAN

Kaji ulang kondisi korban dan segera atasi masalah yang mengancam nyawa

Kesimpulan

Proses survei awal dan survei kedua akan membuat pemeriksaan korban menjadi terorganisir, rapi dan cepat. Kondisi korban kritis dan tidak dapat dikaji melalui survei awal, sehingga perlu tidaknya korban dievakuasi ke rumah sakit dapat ditentukan secepatnya.

Pemeriksaan survei kedua membuat pemeriksaan korban menjadi lebih metodis dan lebih lengkap dalam menemukan adanya cedera yang terjadi dan ditentukan tindakan yang diperlukan. Adanya penurunan kondisi korban di survei kedua harus segera ditanggapi dengan memeriksa status ‘ABC’ korban.

Ketrampilan praktek ini membutuhkan praktek setiap hari dan merupakan hal yang baik dalam menangani kasus trauma maupun kedaruratan medis. Apabila tidak terlatih, maka saat dibutuhkan anda tidak bisa melakukannya, karena itu latihan yang teratur akan membuat anda makin sempurna dalam melakukannya.